| ||
---|---|---|
Faktor keturunan, yang selama ini sering dianggap sebagai biang keladi, memang merupakan salah satu faktor risiko DM tipe 2. Bila Anda mempunyai faktor risiko ini, kemungkinan Anda menderita DM lebih besar dibandingkan yang tidak.
Tetapi, tidak berarti bahwa Anda otomatis menderita penyakit yang sama. Ada ahli yang mengatakan bahwa faktor genetik itu ibaratkan Anda mempunyai sebuah lilin. Lilin itu tidak akan menyala kalau tidak ada yang memantikkan api ke sumbunya.
Adapun pemantik utama diabetes adalah obesitas, gaya hidup santai, pola makan tidak sehat, dan merokok. Besarnya pengaruh gaya hidup terhadap diabetes melitus tipe 2 ini dapat dilihat dari meroketnya kasus diabetes di seluruh dunia. Sehingga WHO menyatakan bahwa diabetes mellitus menjadi penyakit epidemik di seantero dunia.
Indonesia sendiri menduduki peringkat ke 4 besar kasus diabetes setelah India, China, Amerika Seriktat dan kemudian Jepang. Pada tahun 2010,International Diabetes Federation memperkirakan 285 juta penduduk dunia menjadi penyandang Diabetes Melitus, lebih dari 430 juta akan menderita diabetes melitus pada tahun 2030.
Meningkatnya kasus DM tipe 2 di negara berkembang termasuk Indonesia seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan dan perubahan gaya hidup penduduknya. Hal itu menjadi bukti jelas adanya hubungan gaya hidup dengan diabetes tipe 2.
|
Tuesday, 31 December 2013
Segera Lakukan Gaya Hidup Sehat
21:26
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment